Sejak kepergianmu aku selalu menyindiri, merenung apa
yang harus aku lakukan tanpa dirimu.
Aku menatap langit dan selalu ku menatap langit hmmm
mencari jawaban apa yang harus ku lakukan.
Tidak hanya hampa yang aku rasakan, seakan hati ini
ikut beku melihat dengan mata hati dunia yang indah ini menjadi dunia yang mati
yang tak ada tumbuhan, bunga yang tumbuh tak ada air yang mengalir.
Dulu aku terbiasa dan merasa nyaman bila aku berada
sisimu, berada di dadamu dan aku memelukmu, kini aku harus terbiasa tanpa
dirimu, harus terbiasa jauh darimu.
Apa aku harus berlari dan terus berlari ? yang kutahu
sejak dulu adalah dirimu, ingin rasanya aku memutar kembali waktu yang telah
berlalu, ingin rasa seperti mimpi adanya pintu langit agar aku bisa merubah
yang telah terjadi, yang ingin aku rubah di waktu itu adalah “Aku tak ingin
mengenal dirimu sama sekali”, aku tak ingin mencintaimu (karena begitu
menyakitkan mencintaimu)”
Apa yang harus aku lakukan, waktu terus berjalan,
sampai detik ini aku belum bisa menentukan apa yang harus aku lakukan untuk
hidupku
Dulu walau aku selalu menangis mendampingi dirimu aku
bisa menentukan apa yang harus aku lakukan untuk hidupku, apapun aku lakukan
agar kamu selalu tersenyum, dan keinginanmu selalu dapat kamu penuhi, aku tak
peduli apakah langkahku salah atau benar dimata ini , hati ini, pikiran ini
hanya untukmu
Mungkin kamu sudah lelah berada di sisiku, yang tak
dapat melakukan apa-apa dimatamu, mungkin apa yang telah kulakukan untuk mu
merupakan hal yang biasa.
Cinta diatas segala-galanya hmm itu yang terjadi pada
diriku, cinta itu buta kini aku membenarkan.
Penantian ini apakah akan berakhir ?
akankah ada seseorang yang dapat menghapus luka di hatiku ini, dapatkah
seseorang itu mengembalikan penglihatanku kalau dunia ini indah ?
aku cuma tahu saat ini apa yang harus aku lakukan "Aku telah siap didunia ini hidup sendiri, seumur hidupku tetap ku jaga cinta ini yang telah kuberikan kepada mu"
“Ya Allah Bantu hamba, hamba mohon berilah hamba jawaban, apa yang
harus aku lakukan pada hatiku ini”
Note.
Dirimu adalah Barwandes Seventry Luiz Patrick - Aritonang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar