Selasa, 22 Januari 2013

I Miss You, Min Ho












Jalan Kehidupan (Bag. 4)

Yang kuinginkan adalah orang baik, bukan malaikat.

Pernah aku merasakan ada seseorang 20 tahun yang silam mengatakan ingin menjadi malaikat penjagaku, namun kini aku bertanya, apakah kini malaikat juga membedakan manusia ?
Hanya menjaga yang terlihat cantik dan baik hati baginya, apakah itu malaikat ?

Apakah seorang malaikat dikeluarkan untuk menusuk orang ?
walau tahu tertusuk sangatlah sakit, tetap ada juga burung yang mendekatinya. Apakah tidak bisa begitu pada diriku ?

Aku sudah menunggumu selama 20 tahun, walaupun aku adalah wanita yang sangat buruk, apakah kau tidak bisa menerimaku apa adanya ?

Saranghae, I love you, aku cinta kamu

Walau bagaimanapun mudahnya aku dibodohi, aku tetap bisa merasakannya.

Meskipun hatiku terbakar dan tersayat, tidak ada kata kata lain selain aku mencintaimu.

Jalan Kehidupan (Bag. 3)

Sekarang aku akan memulai dari awal lagi. Aku akan memulai dari awal. Kehidupan tanpa dirimu.
Jika aku tidak percaya, ini akan terus mengalir. Tanpa tahu apa yang harus aku lakukan, aku kehilangan arah, jarak akan semakin jauh. Tapi aku terus berjalan, menjalani hidup ini.

Kegagalanku dalam cinta, yang telah aku bina selama 20 tahun. Aku berpikir sebenarnya aku ingin tahu, bukan mengenai dirimu ataupun cinta, melainkan mengenai diriku, aku ingin memahami diriku sendiri.
Aku ingin memahami hatiku, aku ingin tahu, seberapa jauh hatiku akan terbuka, dan seberapa jauh hatiku akan tertutup.

Apakah kali ini, aku harus melindungi diriku ? Dengan tidak membawa emosi terlebih dahulu, pastikan aku mengetahui apa yang benar benar di inginkan seseorang, coba untuk memahaminya, mungkin dengan cara seperti itu aku akan bisa melindungi seseorang, dan mungkin dengan seperti itu aku akan hidup kembali.

Jalan Kehidupan (Bag. 2)

Setelah kau pergi dari kehidupanku, aku berusaha mencoba menuliskan kata kata yang tak berarti di blog gratisan.

Kenyataannya, aku tak begitu mengenal dirimu, meskipun kita selalu bersama sama selama 20 tahun.
Apa yang harus aku lakukan sekarang untuk menjalani hidupku, jujur aku benar benar tidak tahu.

Hidup tidak mudah bagiku dan cinta juga tidak mudah.
Pada akhirnya, kehidupan cinta kita putus adalah karena materi (uang).
Aku tidak bisa melakukan hal lain, kecuali menulis seperti ini, aku tidak bisa membuat dirimu menjadi lebih baik, dan aku tidak memiliki kemampuan untuk membahagiakanmu.

Aku bahkan tidak bisa mengucapkan kata "Selamat atas kehadiran Malaikat kecil di kehidupannya"
Karena semuanya takkan mengubah apapun.

Sekarang aku baru mengerti, tidak hanya cukup berkata aku mencintaimu, karena aku tak bisa melakukan apapun untukmu.

Aku berpikir, dengan melihatnya, berada di sisinya, setia, menyerahkan diriku seutuhnya, semua itu adalah cinta.
 Ternyata betapa bodoh dan Ɓε̲̣̣̣̥Ɩυ̲̣̥♍ dewasanya aku

Cinta itu Besar

Aku sadar bahwa ini sepenuhnya konyol untuk membuktikan ketulusan cintaku, aku hanya ingin kau tahu dan seluruh dunia tahu bahwa aku benar benar mencintaimu

Tidak hanya 20 tahun aku berikan namun seumur hidupku.
Aku akan bilang pada dunia CINTA ITU ADA

Cinta, hanya itulah pikiranku, meskipun tidak cukup yang selama ini aku lakukan, .......
Meskipun aku tak bisa disampingmu, aku merasa itu tidak apa apa.
Meskipun aku tak bisa menyentuhmu, itupun tidak apa apa.

Namun sekarang, seperti saat ini, tetaplah di tempatmu berada, ini adalah cinta, aku melepaskanmu.

Bila aku menutup mataku, dan bahkan telingaku, kau adalah cinta di dalam hatiku, seumur hidupku

Jalan Kehidupan (Bag. 1)

Saat hati ini menyukai dirimu, usaha untuk berubah selalu aku lakukan, mencoba dan selalu mencoba, ingin aku menunjukkan kepada dirimu, aku ingin membuktikan kepada dirimu, bahwa aku bisa tulus mencintai dirimu, aku ingin menikah denganmu, ingin memiliki rumah, anak, ingin memiliki mobil.

Tapi, tidak ada perubahan, tidak peduli seberapa banyak aku mencoba, namun apa yang berubah pada dirimu ?

Bahkan sampai aku putus asa, semua keluargamu dan dirimu tidak ada yang menerimaku.
Tidak peduli jika yang ku lakukan ini masih kurang, di matamu takkan pernah ada kelebihan pada diriku.
Hatiku hanya bertanya, apa yang kamu lakukan pada diriku ?

Aku harus bertahan 20 tahun, namun kau pergi tanpa memberiku kepastian.
Sampai detik ini aku selalu bertanya, Kenapa ? Kenapa ? Kenapa ?
Dulu kau datang kepadaku, senyummu, gayamu, dan saat itu aku bertanya, apakah bagiku, kaulah segalanya untuku ?

Haruskah ada cinta, meskipun itu hanya ada didalam perasaanku.
Haruskah ada cinta, meskipun aku memiliki kekurangan.
Bahkan dengan mata tertutup, bahkan dengan telingaku tertutup, aku adalah seseorang yang ingin di cintai di dalam dirimu.

Langkah demi langkah aku lewati waktu. seperti ini, saat ini, aku selalu merindukanmu.
Seperti ini, saat ini, aku tidak bisa berbuat apa apa.

Aku sangat merindukanmu bahkan sampai jejak dirimu.
Meskipun hatimu harus tetap di tempat, matamu selalu menjauh dari diriku, bahkan jika aku memberikan segalanya, itu tidak akan merubah segalanya, kau akan selalu tetap memandangku, menilaiku, bahwa diriku selalu memiliki kekurangan.

Aku Menyadari

Aku menyadari, karena aku tidak memiliki apa apa bahkan tak memiliki uang.

Aku menyadari, usaha untuk berubah, aku selalu mencoba dan mencoba, mencari dan mencari.

Aku ingin selalu menunjukkan kepada semua orang, dan keluargaku, bahwa aku bisa.

Aku ingin membuktikan pada semua orang dan keluargaku, bahwa aku akan menjadi sukses.

Aku ingin mengembalikan rumah orang tuaku yang telah terjual, memberangkatkan keluargaku haji, membelikan rumah untuk saudaraku, membelikan mobil untuk keluargaku.

Tapi......

Sampai detik ini tidak ada perubahan, tidak peduli seberapa banyak aku mencoba dan mencari.
Apa yang berubah ? Bahkan sampai aku putus asa.

Tidak peduli jika yang kulakukan ini apakah masih kurang, tidak peduli usaha yang aku lakukan apakah masih kurang, namun Ɓε̲̣̣̣̥Ɩυ̲̣̥♍ ada perubahannya.

Apakah aku masih terlihat seperti manusia ? Apakah masih berlaku pemikiran bahwa kita bisa melakukannya jika kita ♏இƱ berusaha keras. Kita hanya bisa berusaha ?
Aku berpikir, jika kita bisa berhasil sebanyak kita berusaha.
Tapi kenapa hanya ini yang bisa aku lakukan ?

Hanya saja tidak ada jalan keluar, tidak peduli seberapa banyak kita berusaha, namun Ɓε̲̣̣̣̥Ɩυ̲̣̥♍ ada jalan keluar.

Yang aku sadari tidak hanya berusaha dan mencari, namun kita juga harus berharap, memohon kepada Sang Pencipta, yang memiliki segala galanya.

Hidup ini tidak mudah bagiku, kehidupan yang aku lalui pastinya akan selalu dengan uang dan uang.
Dengan uang aku akan memiliki kemampuan untuk membayar semua hutang hutang keluargaku.
Dengan uang aku dan merubah kehidupan keluargaku akan menjadi lebih baik.

Yang aku tahu aku harus selalu memiliki semangat, harus terus mencoba dan mencoba, mencari dan mencari. Entah itu sampai kapan.

Aku berpikir, tak ada yang lebih menakutkan di dunia ini, kecuali aku paling takut dengan diriku sendiri, yaitu seberapa jauh aku bisa terpuruk.

Karena tidak ada yang ku takutkan, aku menguatkan diriku sendiri.
Aku menyadari meskipun aku memiliki keinginan setinggi langit, namun permasalahannya bukan karena aku memiliki keinginan setinggi langit, tetapi bagaimana aku mewujudkan keinginanku yang setinggi langit.
Wawasanku, kemampuanku, harus aku rubah, tidak peduli bagaimana aku berusaha. Aku harus bisa putuskan dari apa yang aku lihat, rasa dan dengar.

Selama ini begitu sibuk aku dengan penilaian orang lain, aku tidak peduli penilaian tersebut apakah terlihat bagus atau tidak pada diriku.

Tidak peduli apakah itu pujian ataupun sindiran, apakah memiliki pakaian, tas, dan sepatu mahal ataupun tidak, demi penilaian orang lain apakah aku harus menyempurnakannya ?

Dengan memiliki pakaian, tas, sepatu yang bernilai mahal, meskipun harganya adalah beberapa kali dari gajiku perbulan, meskipun aku harus berhutang sekalipun, apakah aku harus memilikinya ? Untuk terlihat seseorang yang lebih baik ?

Nilai ? Apa pentingnya ?
Aku tinggal membawa sesuatu yang bernilai mahal untuk bisa dihargai.
Apakah itu sama saja caraku membodohi diriku sendiri dan orang lain ?

Yang terpenting adalah
Keadaanku bukan sesuatu yang bisa aku rubah, darimana asalku, atau dulu mempunyai segalanya dan kini sama sekali aku tak memiliki apa apa

Yang terpenting adalah
Aku harus bersyukur memiliki orang tuaku seperti mereka, karena mereka telah melakukan semampu mereka membahagiakan anak anaknya termasuk diriku.

Yang terpenting adalah
Dimanapun lingkungan ku berada, teman teman yang aku miliki, aku harus melakukan yang tebaik untuk semua itu.

Yang terpenting adalah
Setetes keringat yang aku keluarkan harus dari hasil perjuanganku bekerja berusaha sekuat tenaga.
Setetes keringat yang aku keluarkan harus dari hasil yang jujur.
Setetes keringat yang aku keluarkan jangan ada hasil dari menyakiti atau merugikan orang lain.

Dengan keterbatasanku yang tidak memiliki apa apa, untuk dapat dipandang dan di hargai oleh seluruh manusia dunia ini, aku akan tetap terus berusaha bekerja dengan jujur, tidak mengambil milik orang lain, tidak mengambil hak orang lain, tidak menyakiti orang lain.
Meskipun keadaan aku dan keluargaku tetap tidak ada perubahan, itu semua tidak apa apa, yang terpenting aku akan selalu melakukan dengan seluruh kemampuanku, memberikan yang terbaik untuk semua orang di dunia ini.