Rabu, 07 November 2012

CURHAT KE 2


CURHAT – 2

Ku terus berlari tanpa arah dan tujuan, namun kembali aku pada khayalanku (memiliki seorang cheo young – diperankan oleh lee min ho) kembali aku berhenti berlari, mmmmmmmmmmmmmmm rasa – rasanya diri ini sudah gila.

Sungguh aneh kenapa baru sekarang aku tergila gila dengan lee min ho, padahal setiap aku melihat film korea bersama adikku yang di perankan oleh lee min ho, aku biasa mengaguminya, dia (lee min ho) benar-benar makhluk yang sempurna yang di ciptakan oleh Tuhan, matanya yang teduh, senyumannya yang manis dapat mengikat hati, jika diri ini berada di sisinya mungkin akan terasa nyaman, tenang.

Sejak aku melihat film korea The Great Doctor, benar-benar aku tergila-gila, aku ingin rasanya mencarinya, berlari menghampiri dirinya walau hanya bisa menatap wajahnya aku merasa sudah puas dan lega, walau hanya menatap matanya.

Aku takut tidak bisa mengendalikan diriku ini, serasa ingin teriak, ada apa dengan diriku ini, aku sadar itu mustahil dan tak mungkin seorang Lee min ho ingin bertemu denganku, siapa aku, wanita biasa yang tak memiliki kecantikan apapun seperti wanita-wanita di korea dan artis-artis korea yang semuanya sempurna dimataku, yang memiliki kulit yang halus, putih bersih.

Namun aku sadar, dengan ketidak mungkinan ini yaaaa aku hanya bisa berserah diri kepada Allah. (“Ya Allah, Kau Maha Pencipta, terima kasih Kau telah menciptakan Makhluk yang sempurna, Kau telah menciptakan Lee Min Ho yang sempurna – mata, wajah, postur tubuh semua sempurna)

Yang bisa kulakukan setiap hari aku memandang wajah lee min ho dari blackberry ku dengan mengucapkan Shalawat, karena dialah yang dapat mengobati hatiku, menghilangkan kerinduanku dan menghilangkan kesepianku, entah sampai kapan apakah seumur hidupku aku begini.

Seumur hidupku akan selalu menjaga cinta ini, hati dan diri ini telah ku tutup untuk siapapun dan aku sudah bertekad dalam hatiku untuk seumur hidupku akan selalu sendiri.
Walau aku berusaha melupakan wajah Barwandes Seventry Luiz Patrick, namun cinta ini untuknya selalu ku simpan erat dalam hatiku. Diri ini, hati ini telah ku serahkan kepadanya, namun aku tak layak mendampinginya makanya dia pergi tanpa memberiku alasan.

Ingin rasanya aku bertanya namun siapa yang bisa menjawab dan menenangkan hatiku, apa diri ini tak pantas untuk di cinta, apa aku tak layak mendapatkan kasih sayang, pelindungan, kelembutan, kesucian cinta ?
Apa selama ini tidak cukup aku menemanimu, menerimamu apa adanya, sampai kau pergi meninggalkanku tanpa memberikan alasan apa salahku ?

Selama aku berada di sisimu aku tidak memintamu sesuatu yang memberatkanmu, tidak meminta suatu materi kepada dirimu, aku hanya meminta kepadamu “cintailah aku, berilah cinta yang tulus untukku, sayangilah aku karena membutuhkan kasih sayangmu,belaianmu, lindungilah aku tidak hanya diriku melainkan hati, aku ingin kita saling komunikasi mengisi hari hari ini dengan suka dan duka bersama, berilah itu semua seumur hidupmu” itu yang ku minta, apakah berlebihan aku meminta itu semua ?

Kini tak dapat lagi aku menggapaimu, kau telah memiliki keluarga baru, dirimu telah memiliki seorang anak, kenapa kau menghianati diriku ini………

Luka ini terlalu dalam, aku menaruh harapan begitu besar kepadamu, dengan sekecap kau hancurkan harapan itu…. Aku memiliki mimpi bersama dirimu seumur hidupku dalam sekecap kau hancurkan mimpiku …….
Kini……. Untuk apa aku hidup… untuk siapa ku bertahan hidup…..

Tidak bisa ku hentikan langkah ini, tak bisa ku hentikan hidupku ini, tetap sebagai manusia memiliki tanggung jawab kepada Sang Pencipta, tetap kaki ini harus melangkah walau tak ada arah dan tujuan. Walau hati ini sudah mati namun kehidupan harus tetap di jalankan. Hampa memang hampa yang aku rasakan dan yang aku jalani, seumur hidupku kah hampa ini ?

Aku bersyukur bisa melihat film The Great Doctor, aku benar-benar bersyukur kepada Allah, mungkin ini caranya aku melangkah, mungkin ini caranya aku mengisi kekosongan hati ini, mungkin ini caranya aku mengatasi kehampaan ini.
Dulu aku merasa nyaman bersama Barwandes seventry luiz Patrick, dan merasa nyaman jika aku bersandar di bahunya, kini aku merasa nyaman, aku merasa lega mengeluarkan air mataku di hadapan photo lee min ho.

Cukup bagiku hanya melihat photo-photo lee min ho sebagai obat untuk diriku mudah mudahan dapat menghilangkan Barwandes seventry luiz Patrick dari pikiranku.
Dengan menatap photo lee min ho aku merasa ada seseorang di sisiku yang selalu menemaniku, dan aku dapat tersenyum……….

Ya Allah aku serahkan hatiku ini, aku serahkan kepadamu diri ini dan aku serahkan kepadamu perasaanku ini, aku bersandar kepada Mu ya Allah

Maafkan aku lee min ho, dirimu kujadikan sebagai teman khayalanku untuk mengisi hidup ini seumur hidupku ini
Dirimu tak mungkin khan melihatku…… sangat sangat tidak mungkin, tapi aku cukup dengan photo dan ingatanku untuk film the great doctor, bagaimana kamu menatap doctor itu bagaimana kau tersenyum lembut untuk doctor itu dan bagamana kau melindungi doctor itu  hmmmmmmmmm terlintas dalam pikiranku seandainya itu diriku……………..

inilah makhluk sempurna yang di ciptakan oleh Allah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar